Tuesday, March 14, 2017

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE PEER GROUP EDUCATION TERHADAP KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

RINGK
ASAN

PENGARUH PENDIDIKAN  KESEHATAN DENGAN METODE PEER GROUP
EDUCATION TERHADAP KETERAMPILAN  PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI 
(SADARI) PADA REMAJA PUTRI DI SMKN 2
KOTA KEDIRI TAHUN 2016

RINGKASAN

Kanker payudara menurut WHO (Word Health Organization) menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim (Rikesda, 2013). SADARI merupakan langkah awal yang penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode peer group education terhadap keterampilan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri di SMKN 2 Kota Kediri tahun 2016.


Desain Penelitian ini yaitu Pre-eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X di SMKN 2 Kota Kediri. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Pengumpulan data menggunakan checklist. Analisa untuk menguji hipotesis menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tabulasi silang antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan dengan metode peer group education dari 25 reponden, 19 responden (76,0%) tidak terampil sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode peer group education 5 responden (20,0%) mengalami peningkatan menjadi kurang terampil, 14 responden (56,0%) dari yang tidak terampil menjadi terampil, sedangkan 6 responden (24,0%) dari yang kurang terampil  mengalami peningkatan menjadi terampil semuanya
Berdasarkan hasil uji statistik wilcoxon signed rank  diperoleh nilai p Value = 0,000 yang lebih kecil dari taraf nyata (α=0,05) sehingga dapat dikatakan  p < α maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada pengaruh pendidikan  kesehatan dengan metode peer group Education terhadap keterampilan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri di SMKN 2 Kota Kediri tahun 2016.
Hasil penelitian ini perlu untuk dikembangkan lebih lanjut lagi dengan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi keterampilan SADARI serta mengembangkan metode-metode lain dalam memberikan pendidikan kesehatan selain menggunakana peer group education.


Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Peer Group Education, Keterampilan, SADARI, dan Remaja Putri.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DENGAN PERILAKU DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


CORRELATION PREGNANT WOMEN PRIMIGRAVIDA OF LEVEL EDUCATION WITH THE BEHAVIOR OF MAINTENANCE
DENTAL HEALTH AND MOUTHIN
HEALTH CENTERS IMOGIRI I
 2015
Krisna Siska Septiana1 , Wiwin Hindriyawati2 , Dewanto Suryoningrat3
ABSTRACT
Background : Based Health Research Department of Health in 2013, showed 100 % Indonesian population 74,1 % of Indonesia's population is not experiencing problems with teeth and mouth, 25,9 % of the population Indonesia is problematic in the teeth and mouth. 25,9 % of the 31,1 % already getting treatment and 68,9 % do not care at all. In Yogyakarta alone in 2013 recorded 32,1 % of the population are still having problems, teeth and mouth, 31,9 % have received treatment, and 10,3 % have not received treatment . Increased prevalence of this happening with increasing age and symptoms found in the entire population and one of the groups that are vulnerable to this problem is a group of pregnant women . Objective: To Knowing relationship primigravida pregnant mother's education level with the behavior in the maintenance of oral health in health centers Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta.
Methods : This research uses descriptive analytical method with cross sectional approach. Population of this research is all primigravida pregnant women who checkups at health centers Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta. The sample in this study using total sampling technique. Gathering data using questionnaires. Analysis to test hypotheses using correlation test of Kendal Tau.
Results: The results of the analysis obtained Correlation Kendal Tau τ value of 0,575 with sig ( p_value ) of 0.000. Because the value pvalue ( 0,000 ) < 0,05 then Ho rejected. The results showed that the level of education affect the maintenance of teeth and mouth behavior.
Conclusion : There was a significant correlation between maternal educational level primigravid with behavior in the maintenance of oral health.
Keywords: Level of Education, Pregnant Women Primigravida , Behavioral Care Dental and Oral
 
1Student Midwife Academy Of Yogyakarta
2Lecture Midwife Academy Of Yogyakarta
3Lecture Midwife Academy Of Yogyakarta


PENDAHULUAN
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar Depkes 2013, menunjukkan dari 100% penduduk indonesia 74,1 %  penduduk Indonesia tidak mengalami masalah pada gigi dan mulut, 25,9%  penduduk indonesia yang bermasalah pada gigi dan mulutnya. Dari 25,9% tersebut  31,1% sudah mendapatkan perawatan dan  68,9% tidak dilakukan perawatan sama sekali. Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri tahun 2013 ini tercatat 32,1% penduduknya masih mengalami permasalahan gigi dan mulut, 31,9% sudah mendapatkan perawatan, dan 10,3% belum mendapatkan perawatan. Peningkatan prevalensi ini terjadi seiring dengan meningkatnya usia dan gejala yang dijumpai pada seluruh populasi dan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah ini adalah kelompok wanita hamil. Di Puskesmas Imogiri I tahun 2013 sekitar 3,6% ibu hamil yang sudah melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi.Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti laksanakan pada tanggal  23 November 2014 di di Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta. Pada studi pendahuluan tersebut, peneliti juga mewawancarai 10 ibu hamil, isi wawancara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perawatan gigi dan mulut selama hamil. Dari hasil wawancara ditemukan 60%  ibu tidak melakakukan pemeriksaan gigi selama hamil, 30% ibu  sudah memeriksakan gigi dan 10 %  ibu masih berencana akan memeriksakan gigi. Dari 60% ibu hamil yang tidak

memeriksakan gigi tersebut 50% diantaranya dengan pendidikan terakhir SMP dan 10% ibu pendidikan terakhir SMA. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis meneliti tentang ”Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Perilaku Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta.”

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian di Puskesmas Imogiri I pada tanggal 1 februari 2015 - 11 Maret 2015. Penelitian ini menggunakan total sampling yaitu semua ibu hamil primigravida yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Imogiri I.

HASIL
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan umur ibu hamil primigravida di Puskesma Imogiri I tahun 2015
No.
Umur
N
%
1.
20 - 35 Tahun
33
78.6
2.
< 20 Tahun  atau > 35 Tahun
9
21.4
Jumlah
42
100 %


Berdasarkan tabel 1 dilihat dari umur sebanyak 33 responden (78,6%) berusia 20-35 tahun dan sebanyak 9
responden (21,4%) berusia <20 tahun atau >35 tahun.



Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan umur kehamilan pada ibu hamil  primigravida di Puskesmas Imogiri I tahun 2015

Umur Kehamilan
N
%
1.
Trimester I
4
9.5
2.
Trimester II
16
38,1
3.
Trimester III
22
52,4

Jumlah
42
100 %
          

Berdasarkan tabel 2 dilihat responden yang usia kehamilannya memasuki Trimester I sebanyak 4 responden (9,5%), responden yang usia kehamilan memasuki Trimester II sebanyak 16 responden (38,1%), dan responden yang usia kehamilan memasuki Trimester III sebanyak 22 responden (52,4%).


Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan status pekerjaan pada ibu hamil primigravida di pukesmas imogiri I tahun 2015.
No
Pekerjaan
N
%
1.
Ibu Rumah Tangga
28
66.7
2.
Pegawai Swasta
12
28.6
3.
PNS
2
4.8
Jumlah
42
100



Berdasarkan tabel 3 responden dengan status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 28 responden (66,7%), responden dengan status pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 12 responden (28,6%) dan responden dengan status pekerjaan PNS sebanyak 2 responden (4,8%).

Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil primigravida di
   Puskesmas Imogiri I tahun 2015
No
Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Primigravida
N
%
1.
Dasar (SD dan SMP)
15
35.7
2.
Menengah (SMA)
18
42.9
3.
Perguruan Tinggi
9
21.4
Jumlah
42
100,0
          

Berdasarkan tabel 4 responden dengan tingkat pendidikan dasar sebanyak 15 responden (35,7%), tingkat pendidikan menengah sebanyak 18 responden (42,9%) dan tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 9 responden ( 21,4%).

Tabel 5. Distribusi frekuensi perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesma Imogiri I tahun 2015
No
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Primigravida
N
%
1.
Buruk
13
31.0
2.
Baik
25
59.5
3.
Sangat Baik
4
9.5
Jumlah
42
100,0



Berdasarkan tabel 5 responden dengan perilaku perawatan gigi dan mulut dengan perilaku buruk sebanyak 13 responden (31,0%), perilaku baik sebanyak 25 responden (59,5%), dan perilaku sangat baik sebanyak 4 responden (9,5%).

Tabel 6. Tabulasi silang Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Imogiri I tahun 2015
Pendidikan Terakhir
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Total
Buruk
Baik
Sangat Baik
Dasar (SD dan SMP)
Count
9
6
0
15
% of Total
21.4%
14.3%
.0%
35.7%
Menengah (SMA)
Count
4
14
0
18
% of Total
9.5%
33.3%
.0%
42.9%
Perguruan Tinggi
Count
0
5
4
9
% of Total
.0%
11.9%
9.5%
21.4%
Total
Count
13
25
4
42
% of Total
31.0%
59.5%
9.5%
100.0%



Berdasarkan tabel 6 Tingkan pendidikan dasar (SD,SMP) sebanyak 35,7% dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yaitu: 21,4% kategori buruk dan 14,3% kategori baik. Tingkat pendidikan menengah (SMA,SMK) sebanyak 42,9% dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya yaitu:  9,5% kategori buruk dan 33,3%  kategori baik. Tingkat pendidikan perguruan tinggi (D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3, dan seterusnya) sebanyak 4 % dengan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya yaitu: 11,9%  kategori baik dan 9,5% kategori sangat baik.
PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang dilakukan di Di Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta, dari total jumlah 42 responden diperoleh hasil bahwa, dari 15 responden (35,7%) dengan tingkat pendidikan terakhir kategori pendidikan dasar, 9 responden (14,3%) merupakan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kategori buruk dan 6 responden (21,4%) merupakan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kategori baik.Dari 18 responden (42,9%) dengan tingkat pendidikan terakhir kategori pendidikan menengah, 4 responden (9,5%) merupakan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kategori buruk dan 14 responden (33,3%) merupakan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kategori baik.  Dari 9 responden (21,4%) dengan tingkat pendidikan terakhir kategori perguruan tinggi, 5 responden (11,9%) merupakan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kategori baik dan 4 responden (9,5%) merupakan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kategori sangat baik.
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta, dari total jumlah 42 responden, diperoleh nilai sebesar 0,575 dengan sig  sebesar 0,000. Karena nilai p < 0,05 maka  ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan tingkat pendidikan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan seseorang sangat mempengaruhi perilaku. Menurut Notoatmodjo, 2010 perilaku ibu hamil primigravida dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan itu sendiri bisa di dapatkan melalui jenjang pendidikan, sedangkan sikap, tindakan bisa di peroleh dari kebiasaan ibu merawat gigi dan mulutnya, motivasi dari keluarga maupun motivasi dari tenaga kesehatan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhsinah 2013 menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan wanita hamil dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan hasil analisis spearman Pvalue : 0,029. Artinya, pengetahuan wanita hamil akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sangatlah  penting.
Perilaku kesehatan wanita hamil juga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi dirinya sendiri dan janin (bayi). Kenyataannya, ibu-ibu hamil mengenali gejala-gejala sakit dan berperan dalam pemeliharaan kesehatan. Pengetahuan, sikap dan perilaku wanita hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut akan menentukan status kesehatan rongga mulutnya.
Hasil penelitian ini juga dikuatkan dengan teori Notoatmodjo, 2010 yang menyatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu umur, pendidikan, paparan media masa, sosial ekonomi, hubungan sosial dan pengalaman. Akhir-akhir ini lebih banyak perhatian yang ditujukan pada kesehatan gigi dan mulut wanita hamil karena adanya hubungan antara kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut.
Seperti pada penelitian Habashneh dkk tahun 2012 bahwa ada keterkaitan antara kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut, di mana hanya sekitar 49% responden ssaja yang melakukan kunjungan ke dokter gigi, dan 51% responden tidak pernah melakukan kunjungan ke dokter gigi. Perilaku kunjungan ke dokter gigi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti faktor personal, status ekonomi dan pengetahuan mengenai hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut.Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku yang dilandasi oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan yang tanpa dilandasi pengetahuan. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu melalui pendidikan. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan sehingga akan mempengaruhi perilakunya untuk hidup sehat
KESIMPULAN
Terdapat hubungan tingkat pendidikan ibu hamil primigravida dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Imogiri 1, Bantul, Yogyakarta tahun 2015.

SARAN
1.        Bagi Akademi Kebidanan Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan di kampus Akademi Kebidanan Yogyakarta.
Terutama referensi dan sumber pustaka yang berkaitan dengan  perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.2.        Bagi Peneliti
Diharapkan bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan yang lebih baik lagi dengan faktor–faktor lain selain tingkat pendidikan yang bisa mempengaruhi ibu hamil primigravida dalam melakukan perawatan gigi dan mulut, bisa seperti faktor usia kehamilan, faktor tingkat kebersihan gigi dan mulut.3.        Bagi Ibu Hamil
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan  saran dan masukkan bagi ibu hamil dalam rangka peningkatan pengetahuan hubungan tingkat pendidikan ibu hamil primigravida  dengan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
1.        Arikunto, Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian, Cetakan Kelima Belas. Penerbit PT. Renika Cipta, Jakarta
2.        Habashneh dkk, 2012 factors related to utilization of dental services during pregnancy. J.chil Periodontal, hal:32:815-816.
3.        Hidayat, A, Aziz Alimul, 2007, Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.4.        Hidayati, dkk,  2012, Pengaruh Kebersihan Gigi Dan Mulut Dengan Status Gingivitis Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang, Majalah kedokteran Andalas No.2 vol.36 juli-desember 2012.
5.        Mediastuti, Fitriani, 2014, Panduan Karya Tulis Ilmiah, Akbidyo, Yogyakarta.
6.        Muhsinah, 2013, Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Hamil Dengan Perilaku kesehatan Gigi Dan Mulut Di Poli Kandungan RSUD Banjarbaru,  Dentino Jurnal Kedokteran Gigi Vol II. No 2. September 2014.
7.        Notoatmodjo, S, 2010, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
8.        Notoatmodjo, S, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta9.        Profil Kesehatan Indonesia, 2012, Penyebab Utama Kematian Ibu, Jakarta.
10.    Riset Kesehatan Dasar, 2013, Kesehatan Gigi dan mulut, Jakarta.
11.    Riwidikdo, H, 2013, Statistika Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur Penelitian, CV.Rihama-Rohima Press, Yogyakarta12.    Saifuddin. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal”. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo13.    Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.14.    Wiknjosastro, S, 2010, Ilmu Kebidanan, Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta15.    Wulan, P, J, 2013, Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut  Ibu Hamil di Puskesmas Bahu Manado, Skripsi Pada Fakultas Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.