1. Gangguan
pada Sistem Reproduksi Laki-Laki
Gangguan pada sistem reproduksi laki-laki dapat meliputi gangguan pada testis, epididimis, skrotum, dll. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :
Gangguan pada sistem reproduksi laki-laki dapat meliputi gangguan pada testis, epididimis, skrotum, dll. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :
a. Kanker
testis
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis saja. Gejala pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak.
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata pria berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang, penyakit ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu seminoma dan nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis saja. Gejala pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri dan bengkak.
Hingga kini
penyebab kanker testis masih belum pasti. Pria yang memiliki testis tidak
berkembang sempurna berisiko tinggi terkena kanker. Demikian pula mereka yang
terlahir dari ibu yang mengkonsumsi hormon tambahan selama kehamilan.
Kanker
testis umumnya terdiagnosa karena kehadiran substansi kimia tubuh seperti alpha
fetoprotein dan beta human chorionic gonadotropin yang diproduksi
sel-sel kanker. Pemeriksaan umumnya dilakukan melalui darah.
Meskipun
tergolong jenis kanker langka namun mematikan. Sebab belum ada obatnya. Meski
demikian dengan perawatan tinggi dan menjaga kondisi tubuh, sekitar 70%
penyandang kanker testis dapat bertahan hidup lebih lama. Kanker ini tidak
menular bahkan terhadap pasangannya.
Dalam
kondisi tertentu, untuk menghentikan sebaran sel kanker ke bagian yang lainnya,
seringkali mengharuskan membuang testis. Perawatan selanjutnya termasuk operasi
yang juga membersihkan jaringan lymphatic yang dicurigai sebagai sarang
sel kanker.
Pada stadium
awal atau pria dengan jenis kanker testis seminoma dilakukan terapi
radiasi. Jika kanker telah menyebar sedemikian rupa umumnya dilakukan
kemoterapi.
Efek samping
dari setiap jenis upaya menghalangi sebaran kanker bervariasi. Paling umum
adalah stres. Meskipun membuang satu buah zakar tidak otomatis membuat impoten.
Namum jika jaringan lymphatic dibuang menyebabkan produksi sperma
berkurang.
Terapi
radiasi umumnya menyebabkan rasa terbakar dan kelelahan yang amat sangat. Namun
akan terus berkurang jika terapi selesai sepenuhnya. Penyakit ini seringkali
menyebabkan ketidaksuburan.
Sementara
itu kemoterapi umumnya menyebabkan mual dan muntah-muntah, mengganggu sistem
kekebalan tubuh, infertil dan botak.
Efek samping
ini bisa bersifar temporer atau permanen. Namun yang paling penting adalah
memperhatikan tanda-tanda tubuh, apakah sel kanker telah mati, masih ada, atau
tumbuh kembali.

Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, yaitu saluran berkelok-kelok yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimitis biasanya disebabkan oleh infeksi atau oleh penyakit menular secara seksual ( PMS ) yang mengakibatkan rasa nyeri dan pembengkakan pada salah satu testis.
Hernia
Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus
terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum.
Hernia terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini
dapat diperbaiki dengan cara pembedahan.
d. Ambiguous
Genitalia ( Alat Kelamin Ganda )
Ambiguous
Genitalia merupakan
kelainan yang sangat jarang terjadi. Kelainan ini ditandai dengan seorang bayi
lahir dengan alat kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan.
Sebagian besar anak laki-laki yang lahir dengan kelainan seperti ini memiliki
penis yang sangat kecil atau tidak ada, tetapi memiliki jaringan testis. Pada
sejumlah kecil kasus, seorang anak memiliki jaringan testis dan ovarium.
e.
Mikropenis
Mikropenis
merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang. Pada kelainan seperti ini,
penis terbentuk secara normail, tetapi dengan ukuran di bawah ukuran rata-rata,
yang ditunjukkan dengan pengukuran standar.
f.
Sterilitas/Infertilitas
Jika seorang
laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu membentuk sperma sama sekali
atau tidak mampu menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup. Hal itu terjadi
sebagai akibat tidak normalnya organ-organ reproduksi, peradangan pada alat
kelamin, kecanduan alkohol, atau akibat penyakit menular seksual. Beberapa
laki-laki juga mengalami masalah ejakulasi.
Naudzubillahiminsyarridzalik..
ReplyDeletesemoga tak terjdi kepadaku..
Sepertinya Ukhti ini perawat ya.. ^^
amien, semoga tidak terjadi kepada siapa pun :)
ReplyDeletesaya msih mahasiswa di kebidanan ,, :)