DOWN SYNDROME
TUGAS MAKALAH BIOLOGI
DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirobil’ alamin. Segala
puji bagi Tuhan, yang tiada Tuhan selain diri-Nya yang menguasai alam semesta
ini dan telah melimpahkan rahmat dan hidaya-Nya
kepada kita semua, sehingga dengan ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penyusunan makalah ini tidak akan
terlaksana tanpa bimbingan, bantuan, dan pengarahan dari semua pihak. Untuk itu
pada kesempatan kali ini Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Drs.
Henri Soekirdi, M Kes, selaku Direktur Akademi KebidanaYogyakarta.
2.
Fitriani
Mediastuti, M.Kes selaku dosen
pembimbing mata kuliah biolgi dasar dan biologi perkembangan .
3.
Segenap
staf dan karyawan Akademi Kebidanan
Yogyakarta.
4.
Rekan
– rekan mahasiswa Akademi Kebidanan Yogyakarta.
5.
Seluruh
pihak yang telah memberikan dukungan dan doa dalam kelancaran pembuatan makalah
ini.
Dengan
segala kerendahan hati Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu Penulis mengarapkan kritik saran dan evaluasi
yang membangun dari pembaca demi peningkatan makalah ini.
Yogyakarta,
5 November 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................... 1
B.
Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 3
Definisi Sindrom Down............................................................................ 3
Penyebab Sindrom Down....................................................................... 4
Ciri – ciri Sindrom Down.......................................................................... 5
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Kelainan bawaan sejak lahir yang
terjadi pada 1 diantara 700 bayi. Mongolisma (Down’s Syndrome)
ditandai oleh kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yang sedang sampai
berat. Tetapi hampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat belajar
membaca dan merawat dirinya sendiri.
Sindrome down merupakan kelainan kromosom autosomal yang
paling banyak terjadi pada manusia. Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom
dilahirkan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun. Synrom down merupakan cacat
bawaan yang disebabkan oleh adanya kelebiha kromosom x. Syndrom ini juga
disebut Trisomy 21, karena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal.95 %
kasus syndrom down disebabkan oleh kelebihan kromosom.
Anak Sindrome Down pada umumnya mempunyai
kekhasan yang bisa dilihat secara fisik selain dengan pemeriksaan jumlah
kromosomnya. Tanda-tanda fisik ini bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama
sekali, tampak minimal sampai dengan terlihat dengan jelas.
Dengan diketahuinya gejala fisik
tersebut diharapkan orangtua, bidan atau dokter dapat secara dini mendeteksi
adanya kemungkinan down syndrome pada anak sehingga anak Dwon Sindrome tersebut bisa ditangani lebih dini.
B.
Tujuan
1. Mengetahui
dan memahami apa yang dimaksud dengan Sindrom
Down.
2. Mengetahui
penyebab anak terkena Sindrom Down.
3.
Mengetahui
ciri-ciri penderita Sindrom Down.
4. Mengetahui bagaimana cara Pencegahan
sindrom down.
5.
Mengetahui Asupan Gizi pada Anak Sindrom Down.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Definisi
Sindrom Down
Sindrome
Down adalah suatu kondisi keterbelakangan
perkembangan fisik dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas
perkembangan kromosom.(cuncha, 1992)
Ahli pertama yang mengidentifikasikan gangguan ini adalah John Langdon Down. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi mutasi gen pada kromosom 21, dimana terdapat tambahan bagian pada kromosom tersebut. Jadi Sindrome Down adalah suatu keadaan fisik yang disebabkan oleh mutasi gen ketika anak berada dalam kandungan.
Menurut JW. Chaplin (1995), down syndrome adalah satu kerusakan atau cacat fisik bawaan yang disertai keterbelakangan mental, lidahnya tebal, dan retak-retak atau terbelah, wajahnya datar ceper, dan matanya miring. Sedangkan menurut Kartini dan Gulo (1987), down syndrome adalah suatu bentuk keterbelakangan mental, disebabkan oleh satu kromosom tembahan. IQ anak down syndrome biasanya dibawah 50, sifat-sifat atau ciri-ciri fisiknya adalah berbeda, ciri-ciri jasmaniahnya sangat mencolok, salah satunya yang paling sering diamati adalah matanya yang serong ke atas.
Sedangkan, dari segi sitologi, down syndrome dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
Ahli pertama yang mengidentifikasikan gangguan ini adalah John Langdon Down. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi mutasi gen pada kromosom 21, dimana terdapat tambahan bagian pada kromosom tersebut. Jadi Sindrome Down adalah suatu keadaan fisik yang disebabkan oleh mutasi gen ketika anak berada dalam kandungan.
Menurut JW. Chaplin (1995), down syndrome adalah satu kerusakan atau cacat fisik bawaan yang disertai keterbelakangan mental, lidahnya tebal, dan retak-retak atau terbelah, wajahnya datar ceper, dan matanya miring. Sedangkan menurut Kartini dan Gulo (1987), down syndrome adalah suatu bentuk keterbelakangan mental, disebabkan oleh satu kromosom tembahan. IQ anak down syndrome biasanya dibawah 50, sifat-sifat atau ciri-ciri fisiknya adalah berbeda, ciri-ciri jasmaniahnya sangat mencolok, salah satunya yang paling sering diamati adalah matanya yang serong ke atas.
Sedangkan, dari segi sitologi, down syndrome dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
1.
Down Sindrome Triplo-21 atau Trisomi 21, sehingga penderita
memiliki 47 kromosom. Penderita laki-laki= 47,xy,+21, sedangkan perempuan=
47,xx,+21. Kira-kira 92,5% dari semua kasus syndrome down tergolong dalam tipe
ini.
2. Down
Sindrome Translokasi, yaitu peristiwa terjadinya
perubahan struktur kromosom, disebabkan karena suatu potongan kromosom
bersambungan dengan potongan kromosom lainnya yang bukan homolog-nya (Suryo,
2001).
Kesimpulan yang
diperoleh dari berbagai definisi di atas adalah Sindrome Down merupakan suatu kondisi keterbelakangan mental dan fisik
yang disebabkan oleh
kelainan kromosom. Anak yang mengalami
down syndrome, biasanya memiliki IQ di bawah 50.
B. Penyebab
Sindrom Down
Penyebab dari kelainan kromosom ini mungkin disebabkan oleh
beberapa hal di bawah ini, antara lain :
1) Non
disjungtion (pembentukan gametosit)
Genetik
Bersifat menurun. Hal ini dibuktikan dengan penelitian epidemiologi pada kelurga yang memiliki riwayat sindrom down akan terjadi peningkatan resiko pada keturunannya.
Bersifat menurun. Hal ini dibuktikan dengan penelitian epidemiologi pada kelurga yang memiliki riwayat sindrom down akan terjadi peningkatan resiko pada keturunannya.
Radiasi
Menurut Uchida (dikutip dari Puechel dkk, dalam buku tumbuh kkembang anak karangan Soetjiningsih) menyatakan bahwa sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan sindrom down adal ibu yang pernah mengalami radiasi pada daerah perut. Sehingga dapat terjadi mutasi gen.
Menurut Uchida (dikutip dari Puechel dkk, dalam buku tumbuh kkembang anak karangan Soetjiningsih) menyatakan bahwa sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan sindrom down adal ibu yang pernah mengalami radiasi pada daerah perut. Sehingga dapat terjadi mutasi gen.
Infeksi
Infeksi juga dikaitkan dengan sindrom down, tetapi sampai saat ini belum ada ahli yang mampu menemukan virus yang menyebabkan sindrom down ini.
Infeksi juga dikaitkan dengan sindrom down, tetapi sampai saat ini belum ada ahli yang mampu menemukan virus yang menyebabkan sindrom down ini.
Autoimun
Penelitian Fial kow (dikutip dari Puechel dkk, dalam buku tumbuh kembang anak karangan Soetjiningsih) secara konsisten mendapatkan adanya perbedaan antibodi ibu yang melahirkan anak dengan sindrom down dengan anak yang normal.
Penelitian Fial kow (dikutip dari Puechel dkk, dalam buku tumbuh kembang anak karangan Soetjiningsih) secara konsisten mendapatkan adanya perbedaan antibodi ibu yang melahirkan anak dengan sindrom down dengan anak yang normal.
Usia ibu
Usia ibu diatas 35 tahun juga mengakibatkan sindrom down. Hal ini
disebabkan karena penurunan beberapa hormon yang berperan dalam pembentukan
janin, termasuk hormon LH dan FSH.
Ayah
Penelitian sitogenetik mendapatkan bahwa 20 – 30% kasus penambahan kromosom 21 bersumber dari ayah, tetapi korelasi tidak setinggi dengan faktor dari ibu.
Penelitian sitogenetik mendapatkan bahwa 20 – 30% kasus penambahan kromosom 21 bersumber dari ayah, tetapi korelasi tidak setinggi dengan faktor dari ibu.
2)
Gangguan intragametik yaitu gangguan
pada gamet, kemungkinan terjadi Translokasi kromosom 21 dan 15.
3) Organisasi nukleus yaitu sintesis protein yang abnormal sehingga
menyebabkan kesalahan DNA menuju ke RNA.
4) Bahan kimia juga dapat menyebabkan mutasi gen janin pada
saat dalam kandungan.
5) Frekuensi coitus akan merangsang kontraksi coitus, sehingga dapat
berdampak pada janin.
C. Ciri
– ciri Sindrom Down
Berat
pada bayi yang baru lahir dengan penyakit sindrom down pada umumnya kurang dari
normal, diperkirakan 20% kasus dengan sindrom down ini lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 gram. Anak-anak yang menderita sindroma Down memiliki
penampilan yang khas:
1) Bentuk tulang tengkoraknya
asimetris atau ganjil dengan bagian belakang kepalanya mendatar (sutura
sagitalis terpisah).
2) Lesi pada iris mata (bintik
Brushfield), matanya sipit ke atas dan kelopak mata berlipat-lipat (lipatan
epikantus) serta jarak pupil yang lebar.
3) Kepalanya lebih kecil
daripada normal. (mikrosefalus) dan bentuknya abnormal serta Leher pendek dan
besar
4) Pada bayi baru lahir kelainan
dapat berupa Congenital Heart Disease (kelainan jantung bawaan). kelainan ini
yang biasanya berakibat fatal di mana bayi dapat meninggal dengan cepat.
5) Hidungnya datar (Hidung
kemek/Hipoplastik) lidahnya menonjol, tebal dan kerap terjulur serta mulut yang
selalu terbuka.
6) Tangannya pendek dan lebar dengan
jari-jari tangan yang pendek dan seringkali hanya memiliki satu garis tangan
pada telapak tangannya. Tapak tangan ada hanya satu lipatan
7)
Jarak ibu jari kaki dengan jari kedua lebar
8) Jari kelingking hanya
terdiri dari dua buku dan melengkung ke dalam (Plantar Crease).
9)
Telinganya kecil dan terletak lebih rendah
10) Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan (hampir semua penderita sindroma Down tidak pernah mencapai tinggi
badan rata-rata orang dewasa)
11)
Keterbelakangan mental.
12)
Hiper fleksibilitas.
13)
Bentuk palatum yang tidak normal
14)
Kelemahan otot
Namun
tidak semua ciri – ciri di atas akan terpenuhi pada penderita penyakit sindrom
down.
D.
Asupan
Gizi pada Anak Sindrom Down
1.
Ada
berbagai penelitian nutrisi yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan pada anak
dengan down syndrome, namun hasil
penelitian tidak semuanya memberikan hasil yang sama. Nutrisi yang secara
khusus diberikan memang tidak ada, namun pada intinya setiap makanan yang
diberikan sebaiknya mengandung cukup zat gizi makro (seperti karbohidrat,
protein, asam amino, lemak) dan zat gizi mikro (seperti vitamin, mineral, dan
antioksidan) untuk menyokong pertumbuhan dan perkembangannya, seperti Vitamin:
sebaiknya diberikan dengan dosis yang sesuai kebutuhan anak, jangan diberikan
dalam jumlah berlebihan terutama untuk vitamin A karena bersifat toksik bagi
tubuh.
2.
Pada beberapa penelitian, pemberian
zinc dan selenium pada anak dengan down syndrome dapat memperbaiki daya tahan tubuh.
Adapun dosis yang dianjurkan tetap sesuai kebutuhan, jadi jangan diberikan
dalam megadosis. Sumber bahan makanan yang kaya akan zinc seperti daging ayam,
daging sapi, maupun seafood, dan yang kaya akan selenium seperti jamur kancing,
jamur shitake, ikan cod, udang, ikan kakap, tuna, hati, dan salmon.
3.
Asam amino: ada beberapa penelitian yang
menyatakan bahwa anak dengan down syndrome memiliki kadar asam amino serin dan
triptofan yang agak rendah, dan asam amino sistein serta lisin yang agak tinggi
dalam darahnya. Asam amino serin merupakan satu dari asam amino non esensial
yang membentuk protein. Dikatakan kekurangan asam amino ini akan menyebabkan
terjadinya perlambatan berpikir dan keterbelakangan keterampilan atau skill fisik. Bahan makanan yang kaya akan
asam amino serin seperti: kacang kedelai, telur, kacang-kacangan, daging sapi,
ikan, daging ayam, asparagus, dan lain sebagainya.
4.
Dengan
triptofan penting untuk fungsi neurotransmitter atau penghantar sinyal otak sehingga
memperbaiki mood (seperti rasa cemas, stres dan
depresi), membuat tidur lebih nyaman, merangsang nafsu makan, meningkatkan daya
konsentrasi dan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun bahan
makanan yang kaya akan triptofan seperti: dada ayam, tuna, kacang kedelai,
daging sapi, udang, salmon, dan lain sebagainya.
5.
Antioksidan: beberapa penelitian mengatakan
bahwa kelainan kromosom pada anak dengan down syndromedikarenakan
kekurangan dari antioksidan tubuh sehingga terjadi banyak kerusakan pada DNA.
Oleh karena itu konsumsi antioksidan sangatlah membantu mengurangi atau
memperbaiki kerusakan DNA yang terjadi. Contoh antioksidan yang bisa digunakan
seperti likopen (pada tomat, semangka, jambu biji merah, lobster, dan
lain-lain), beta-karoten, vitamin A, B, C, E, zinc, dan selenium.
6.
Probiotik
dan prebiotik: banyak anak dengan down syndrome yang mengalami konstipasi, oleh karena
itu pemberian pro dan prebiotik selain serat makanan dan cairan yang cukup,
sangat baik untuk memperbaiki kondisi ini, dan juga dapat memperbaiki sistem
kekebalan tubuh.
7.
DHA
omega 3: pemberian DHA pada anak dengan down syndrome dapat memperbaiki perkembangan saraf
dan mata termasuk sel membran pada otak dan retina. Pemberian DHA tidak boleh
berlebihan karena dapat menekan daya tahan tubuh. Oleh karena itu terbaik
diperoleh dari bahan makanan sumber seperti flaxseed, salmon, sardine,
kedelai, udang, scallop, dan lain
sebagainya.
8.
Kolin:
pemberian kolin dapat merangsang proses mielinisasi jaringan saraf, memperbaiki
komunikasi saraf dengan otot, mengurangi reaksi peradangan dan meningkatkan neurotransmitter otak. Bahan makanan yang kaya akan
kolin seperti: kacang kedelai, kuning telur, kembang kol, tomat, susu, oat,
jagung, flaxseed, dan masih banyak
lagi.
BAB III
KASUS
SINDROM DOWN
Salah Persepsi, Anak Down Syndrome Sulit Berkembang
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Orang Tua Anak
dengan Down Syndrom (POTADS) Noni Fadhilah mengatakan ada persepsi yang salah
dalam memandang para penyandang sindroma down (down syndrome) sehingga
membuat penyandang susah berkembang. "Para orang tua yang anaknya
menyandang sindroma down cenderung pasrah," katanya dalam peringatan Hari
Sindroma Down Dunia yang ke-7 di Hot Planet, Sarinah, Ahad, 25 Maret 2012.
"Pasrah di sini adalah menganggap si anak tidak bisa melakukan apa-apa. Persepsi inilah yang mengakibatkan penyandang down syndrome sulit berkembang. Bahasa kasar di masyarakatnya adalah idiot," kata Noni.
Padahal, menurut Noni, penyandang sindroma down pun memiliki potensi jika orang tua sabar dalam membinanya. “Memang butuh waktu lama,” ujarnya.
Dia mencontohkan keberhasilan seorang penyandang sindroma down yang bernama Stephani Handoyo. "Dia memenangkan lomba renang di Olimpiade khusus penyandang cacat di tahun 2011." ucapnya.
Noni berharap masyarakat dapat melihat penyandang sindroma down dengan pandangan positif. "Mereka bukan anak cacat, mereka mampu berprestasi," katanya.
Salah seorang penyandang sindroma down, Riski, dengan lancar membacakan puisinya di hadapan Tempo. "I love you, Bunda," katanya mengakhiri puisi berjudul Bunda tersebut. Menurut ibu Riski, Mastuana, keberhasilan anaknya berbicara berhasil menggugah kesadaran banyak orang tua di Medan. "Anak penderita sindroma down memang sulit dalam berbicara. Hal ini disebabkan karena ukuran lidah mereka yang lebih besar,” katanya.
Mastuana mengatakan awalnya dia mengkampanyekan sindroma down di Medan sendirian. Namun, ketika Riski berhasil, satu per satu orang mulai melirik dan bergabung dengan POTADS. "Permasalahan pun terjawab," ucapnya.
POTADS yang didirikan pada 28 Juli 2003 ini pun menjadi organisasi tempat orang tua berkonsultasi mengenai sindroma down. PODATS menggunakan mekanisme subsidi silang karena dari 348 keluarga yang tergabung hampir separuhnya tidak mampu. "Kami tidak berharap banyak kepada pemerintah," ucap Mastuana.
"Pasrah di sini adalah menganggap si anak tidak bisa melakukan apa-apa. Persepsi inilah yang mengakibatkan penyandang down syndrome sulit berkembang. Bahasa kasar di masyarakatnya adalah idiot," kata Noni.
Padahal, menurut Noni, penyandang sindroma down pun memiliki potensi jika orang tua sabar dalam membinanya. “Memang butuh waktu lama,” ujarnya.
Dia mencontohkan keberhasilan seorang penyandang sindroma down yang bernama Stephani Handoyo. "Dia memenangkan lomba renang di Olimpiade khusus penyandang cacat di tahun 2011." ucapnya.
Noni berharap masyarakat dapat melihat penyandang sindroma down dengan pandangan positif. "Mereka bukan anak cacat, mereka mampu berprestasi," katanya.
Salah seorang penyandang sindroma down, Riski, dengan lancar membacakan puisinya di hadapan Tempo. "I love you, Bunda," katanya mengakhiri puisi berjudul Bunda tersebut. Menurut ibu Riski, Mastuana, keberhasilan anaknya berbicara berhasil menggugah kesadaran banyak orang tua di Medan. "Anak penderita sindroma down memang sulit dalam berbicara. Hal ini disebabkan karena ukuran lidah mereka yang lebih besar,” katanya.
Mastuana mengatakan awalnya dia mengkampanyekan sindroma down di Medan sendirian. Namun, ketika Riski berhasil, satu per satu orang mulai melirik dan bergabung dengan POTADS. "Permasalahan pun terjawab," ucapnya.
POTADS yang didirikan pada 28 Juli 2003 ini pun menjadi organisasi tempat orang tua berkonsultasi mengenai sindroma down. PODATS menggunakan mekanisme subsidi silang karena dari 348 keluarga yang tergabung hampir separuhnya tidak mampu. "Kami tidak berharap banyak kepada pemerintah," ucap Mastuana.
BAB IV
PEMABAHASAN
KASUS
Berdasarkan
kasus yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa masih ada orang
tua yang bersikap pasrah dengan keadaan anaknya yang mengidap sindroma down.
Sikap pasrah tersebut cenderung membuat orang tua tidak berupaya secara
maksimal untuk mengembangkan potensi anaknya.
Keadaan ini mengakibatkan perkembangan anak menjadi terhambat atau
bahkan tidak mengalami perkembangan sama sekali.
Pandangan
orang tua yang menganggap anaknya, yang mengidap sindroma down, tidak dapat
berbuat apa-apa tidak benar. Hal ini dibuktikan dengan adanya anak-anak dengan
sindroma down yang dideritanya dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan
sesuai dengan kondisi mereka. Stephani Handoyo dan Risiki, seperti yang telah disebutkan dalam
kasus pada bab sebelumnya, merupakan contoh nyata dari keberhasilan anak dengan
sindroma down dalam mengembangkan potensi dirinya.
Keberhasilan
pengembangan diri yang dicapai oleh mereka pengidap sindroma down tidak
diperoleh dengan mudah. Diperlukan usaha yang keras dan bantuan serta dukungan
dari pihak yang berada disekitar mereka, khususnya orang tua. Untuk
mengembangkan kemampuan anaknya, orang tua dapat melakukan berbagai hal
seperti:
A.
Orang
tua memperhatikan asupan makanan yang pas utuk anak. Secara khusus memang tidak
ada nutrisi yang diberikan, namun setiap makanan yang diberikan sebaiknya mengandung
cukup zat gizi makro (seperti karbohidrat, protein, asam amino, lemak) dan zat
gizi mikro (seperti vitamin, mineral, dan antioksidan) untuk menyokong
pertumbuhan dan perkembangannya.
Seperti Vitamin, sebaiknya diberikan dengan dosis yang
sesuai kebutuhan anak, jangan diberikan dalam jumlah berlebihan terutama untuk
vitamin A karena bersifat toksik bagi tubuh.
B.
Orang tua mengupayakan anaknya memperoleh pendidikan
yang optimal. Hal ini dapat dilakukan oleh orang tua melalui:
a)
Intervensi Dini
Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk
memberi lingkungan yang memadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk
latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa.
Selain itu agar ankak mampu mandiri seperti berpakaian, makan, belajar,
BAB/BAK,mandi,yang akan memberi anak kesempatan.
b)
Taman Bermain
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
motorik kasar dan halus melalui bermain dengan temannya, karena anak dapat
melakukan interaksi sosial dengan temannya.
c)
Pendidikan Khusus (SLB-C)
Anak akan mendapat perasaan tentang identitas
personal, harga diri dan kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik,
akademis dan dan kemampuan sosial, bekerja dengan baik dan menjali hubungan
baik.
Selain dari sisi orang
tua, para pihak yang berkemampuan, seperti para pelayan kesehatan, dapat ,
memberikan Penyuluhan Pada Orang Tua. Diharapkan penjelasan pertama kepada
orang tua singkat, karena kita memandang bahwa perasaan orang tua sangat
beragam dan kerena kebanyakan orang tua tidak menerima diagnosa itu sementara
waktu, hal ini perlu disadari bahwa orang tua sedang mengalami kekecewaan.
Setelah orang tua merasa bahwa dirinya siap menerima keadaan anaknya, maka
penyuluhan yang diberikan selanjutnya adalah bahwa anak dengan sindrom down itu
juga memiliki hak yang sama dengan anak normal lainnya yaitu kasih sayang dan
pengasuhan. Pada pertemuan selanjutnya penyuluhan yang diberikan antra lain :
Apa itu sindrom down, karakteristik fisik dan antisipasi masalah tumbuh kembang
anak. Orang tua juga harus diberi tahu tentang fungsi motorik, perkembangan
mental dan bahasa. Demikian juga penjelasan tentang kromosom dengan istilah
yang sederhana, informasi tentang resiko kehamilan berikutnya.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Down
Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi pada
manusia. Diperkirakan 20% anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu yang
berusia diatas 35 tahun. Down syndrom merupakan cacat bawaan yang disebabkan
oleh adanya kelebihan kromosom x.
Syndrom ini juga disebut trisomy 21, karena 3 dari 21 kromosom
menggantikan yang normal. 95% kasus syndrome down disebabkan oleh kelebihan
kromosom. Sindrome down memiliki ciri-ciri fisik yang sangat mudah dikenali
yaitu:
1.
Bentuk
tulang tengkoraknya asimetris
2.
Lesi
pada iris mata (bintik Brushfield)
3.
Kepalanya
lebih kecil daripada normal.
4.
Pada
bayi baru lahir kelainan dapat berupa Congenital Heart Disease (kelainan
jantung bawaan
5.
Hidungnya
datar (Hidung kemek/Hipoplastik)
6.
Tangannya pendek dan lebar dengan jari-jari
tangan yang pendek dan seringkali hanya memiliki satu garis tangan pada telapak
tangannya.
7.
Jarak
ibu jari kaki dengan jari kedua lebar
8.
Jari
kelingking hanya terdiri dari dua buku
9.
Telinganya
kecil dan terletak lebih rendah
10. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (hampir
semua penderita sindroma Down tidak pernah mencapai tinggi badan rata-rata
orang dewasa)
11. Keterbelakangan mental
12. Hiper fleksibilitas
13. Bentuk palatum yang tidak normal
14. Kelemahan otot
A. Saran
Disaat
seorang ibu yng berusia diatas 35 tahun mengandung janin maka sang ibu harus
memperhatikan pola asupan gizi yang baik untuk perkembangan sang bayi, karena
ibu yang berada pada usia tersebut snaagt beresiko mempunyai bayi dengan
sindrome down. Pihak keluarga juga harus selalu memeriksakan kandungan sang ibu
kepada dokter untuk memantau bagaimana perkembangan sang janin, dan agar bisa
mendeteksi dini apakah bayi rersebut terkena sindorme down atau tidak. Pendektesian
dini akan menyelamatkan dan mengurungi resiko bayi terkena sindrome down.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/sindom_down
forum.viva.co.id/kesehatan/penyakit
–sindrome-down.html
childrenclinic.wordpress.com
www.artikelkedokteran.com
Planet Win 365 Casino Review | Bonuses, Codes & Free Spins
ReplyDeletePlanet Win 365 is one of the most famous planet win 365 online casino games that you can play at. 다파벳 The platform has been developed and operated by jeetwin Evolution Gaming.
The best casino bonus codes for USA casinos 2021 - JamBase
ReplyDeleteThe 광주광역 출장안마 best casino bonus 여주 출장안마 codes for USA casinos 2021. 강원도 출장마사지 Discover the best casino bonus codes for USA casinos 전라남도 출장안마 2021. Discover the best casino 구리 출장안마 bonus codes for USA casinos